29 November 2011

Sekilas Mengenai Testing Dan Implementasi Sistem Informasi

Definisi Testing

· Menurut Hetzel 1973: proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.

· Menurut Myers 1979: proses eksekusi program atau sistem secara intens untuk menemukan error.

· Menurut Hetzel 1983 (Revisi): tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.

· Menurut Standar ANSI/IEEE 1059: proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan ( defects / errors / bugs ) dan mengevaluasi fitur- fitur dari entitassoftware.




Definisi Testing Software

· Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan, untuk verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan, validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna yg sebenarnya.

· Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. ( Are we building the system right?)

· Validasi melihat kebenaran system, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh pengguna.( Are we building the right system?)

· Deteksi error: Testing seharusnya berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada.



Strategi Testing


- Strategi testing software mengintegrasikan metode - metode disain test cases software ke dalam suatu rangkaian tahapan yang terencana dengan baik sehingga pengembangan software dapat berhasil.

- Strategi menyediakan peta yang menjelaskan tahap - tahap yang harus dilakukan sebagai bagian dari testing, dan membutuhkan usaha, waktu, dan sumber daya bilamana tahap - tahap ini direncanakan dan dilaksanakan
- Strategi testing harus menjadi satu kesatuan dengan perencanaan tes, disain test case , ekesekusi tes, dan pengumpulan serta evaluasi datahasil testing.
- Strategi testing software harus cukup fleksibel untuk dapat mengakomodasi kustomisasi pendekatan testing. Pada saat yang bersamaan, harus juga cukup konsisten dan tegas agar dapat melakukan perencanaan yang masuk akal dan dapat melakukan manajemen perkembangan kinerja proyek.


Pendekatan Strategi Testing

· Sejumlah strategi testing software diadakan untuk menyediakan kerangka testing bagi pengembang software dengan karekteristik umum sebagai berikut:

1. Testing dimulai dari tingkat komponen terkecil sampai pada integrasi antar komponen pada keseluruhan sistem komputer tercapai.

2. Teknik testing berbeda - beda sesuai dengan waktu penggunaannya.

3. Testing dilakukan oleh pengembang software dan (untuk proyek besar) dilakukan oleh suatu grup tes yang independen.

4. Testing dan debugging adalah aktifitas yang berlainan, tapi debugging harus diakomodasi disetiap strategi testing.



Unit Testing

- Unit testing berfokus pada usaha verifikasi pada unit terkecil dari disain software – komponen atau modul software.
- Penggunaan diskripsi disain tingkat komponen sebagai tuntunan, jalur kendali yang penting dites untuk menemukan errors , terbatas pada modul tersebut.
- Kompleksitas relatif terhadap tes dan errors yang dicakup dibatasi oleh batasan - batasan dari cakupan yang telah ditetapkan pada unit testing .
- Unit testing berorientasi white box , dan tahapan dapat dilakukansecara paralel pada banyak komponen.



Implementasi dari Unit testing

Untuk memastikan kebenaran dari algoritma atau kode yang dibuat diperlukan proses testing dan pada kesempatan ini akan dibahas lebih lanjut implementasi unit testing menggunakan JUnit. JUnit ditulis oleh Erich Gamma dan Kent Beck sebagai sebuah open source. JUnit adalah standard tidak langsung sebagai pustaka pengujian untuk bahasa Bahasa. Dari pustaka ini pula, muncul komunitas-komunitas pengembang yang menurunkan JUnit untuk bahasa pemrograman lain, seperti untuk .NET yang disebut sebagai NUnit (http://www.nunit.org), PHPUnit (http://www.phpunit.de) untuk bahasa PHP dan JSUnit (http://www.jsunit.net) untuk bahasa JavaScript. JUnit merupakan satu framework untuk melakukan testing aplikasi java dan dapat didownload dalam bentuk “jar” di link di bawah ini :

(http://sourceforge.net/project/showfiles.php?group_id=15278&package_id=12472).




Contoh penerapan JUnit

Langkah pertama yang mesti dilakukan adalah dengan mendownload file JUnit pada link yang tertera diatas kemudian extract file JUnit dimanapun terserah anda contoh extract di desktop asalkan jangan extract di direktori Java_Home atau direktori instalasi Java. Langkah berikut set classpath untuk JUnit ini yang dapat anda lakukan pada klik kanan My Computer à advanced à Enviroment Variables kemudian masukan classpathnya disana. Selanjutnya tinggal membuat class untuk testing yang biasaanya memiliki format sebagai berikut :


import junit.framework.TestCase;
public class NamaClass_Test extends TestCase {
public NamaClass_Test(String name) {
super(name);
}
public void testSesuatu() {
// assert disini
}
public void testSesuatuLagi() {
// assert disana
}
public void testSesuatuLainnya() {
// assert dimana-mana
}
}




Buat sebuah class yang akan dipakan untuk unit testing, misalnya simpel1 :
public class simple1 {
private String pesan;
private int angka;
public int getAngka() {
return angka;
}
public void setAngka(int angka) {
this.angka = angka;
}
public void setPesan(String pesan) {
this.pesan = pesan;
}
public String getPesan() {
return pesan;
}
public String tentukanGenapGanjil(int angka){
this.angka = angka;
if(this.angka % 2 == 0){
setPesan("genap");
}else{
setPesan("ganjil");
}
return this.pesan;
}
}




Class ini terdiri dari dua variable pesan dan angka beserta method getter dan setternya ditambah satu method untuk menentukan genap dan ganjil.

Buat class untuk melakukan unit testing dalam hal ini diberi nama testSimpel1 :


import junit.framework.TestCase;
public class testSimple1 extends TestCase {
simple1 sim = new simple1();
public testSimple1(String name) {
super(name);
}
public void testGanjilGenap(){
int ganjil = 1;
assertEquals("test ganjil genap", "ganjil", sim.tentukanGenapGanjil(ganjil));
}
public void testGetAngka(){
sim.setAngka(5);
assertEquals("test get", 5, sim.getAngka());
}
public static void main(String[] args) {
junit.textui.TestRunner.run(testSimple1.class);
}
}




Untuk membuat class unit test, dibuat satu class yang meng inherit class TestCase dari framework JUnit, kemudian class tersebut harus melakukan Overriding dari constructor super classnya.

Pada method testGanjilGenap(), yang dites adalah method tentukanGanjilGenap dari class simple1. Diberikan sebuah integer ganjil 1, di test apakah method tentukanGanjilGenap() mengembalikan nilai yang semestinya (yaitu ganjil). Method yang dipakai adalah assertEquals(). Ada 3 parameter yang dimasukan antara lain :

· Pesan testing

· Nilai yang diharapkan

· Nilai hasil eksekusi

Nilai yang diharapkan akan keluar adalah ganjil, hasil dari eksekusi method sim.tentukanGenapGanjil(ganjil) dimana variable ganjil diberi nilai 1.

Pada method testGetAngka() yang dites adalah getter dari variable angka pada class simple1. Diberikan nilai 5, dicek apakah getter mengeluarkan nilai yang sama dan langkah terakhir adalah membuat main method. Untuk melakukan testing, dipanggil method junit.textui.TestRunner.run(); dengan parameter file class dari testSimple1.

Jika output dari program seperti dibawah ini maka proses testing berhasil dilewati oleh class simple1 dengan sukses karena method yang digunakan pada test case sudah mengembalikan nilan sesuai dengan harapan.




Source : http://juznaida.blogspot.com/2009/01/testing-implementasi-sistem-informasi.html

22 November 2011

Reposisi Jurusan Sistem Informasi

Pas lagi seaching-searching eh tau-tau nemu artikel bagus.. Ya mudah-mudahan sih post ini bermanfaat :D



Ada banyak pendapat tentang jurusan Sistem Informasi. Dari beberapa informasi yang saya peroleh setelah masuk ke bebrapa forum dan salah satunya id.answers.yahoo.com, pendapat korespondensi disana cukup variatif ada yang berpendapat bahwa jurusan Sistem Informasi adalah cabang jurusan dari dari teknik elektro/matematika yang lebih banyak mempelajari masalah software komputer, yang nantinya akan banyak belajar belajar matematika, instrumentasi dan bahasa bahasa pemrograman. 


Ada juga yang berpendapat dalam sistem informasi akan banyak mempelajari logika pemrograman, basis data, dan rekayasa software. Bidang keahlian setelah lulus adalah informatika teori, basis data, grafic dan intelegence, app (application) software.Jika kita amati basis dasar yang dipelajari orang-orang sistem informasi tentunya kita akan mudah membedakan antara jurusan teknik informatika dan jurusan sistem informasi. 


Lebih jelasnya, information systems atau yang lebih dikenal dengan sistem informasi adalah jurusan yang mempelajari tentang bagaimana membangun dan menerapkan teknologi informasi dengan proses bisnis yang ada saat ini, sehingga suatu bisnis akan dapat dengan efektif mencapai tujuannya dengan menerapkan IT dalam bisnis.


Sementara Computer Science (Teknik Informatika) adalah jurusan yang mempelajari tentang bagaimana mengembangkan computer vision, robotica, intelligence system, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer di masa yang akan datang.[3] 


Pada intinya sistem informasi itu tidak lepas dari input-proses-output, data yang diproses oleh sistem sehingga menghasilkan suatu output (informasi) yang dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi tersebut adalah data yang dapat berbentuk huruf, simbol, alfabet dan lain sebagainya. 


Apresiasi Masyarakat 
Minat masyarakat terhadap jurusan sistem informasi tiap tahun semakin meningkat. Minat masyarakat ini ternyata direspon positif oleh pihak stakeholder universitas-universitas di negeri ini dengan membuka jurusan sistem informasi di universitasnya. Masyarakat sudah mulai menyadari bahwa abad ini adalah era informasi, dimana berbagai aspek perpenting dalam kehidupan ini sangat bergantung terhadap keberadaan teknologi infomasi. 


Masyarakat Indonesia terus berbanah diri untuk menuju masyarakat digital, masyarakat kita juga sudah mulai update secara berkala informas-informasi global yang lagi hangat-hangatnya di suatu negara, lebih-lebih negara maju seperti Amerika, Jepang dan semacamnya. 


Maka tak heran jika perkembangan sistem informasi pun dari tahun ke tahun berkembang semakin cepat seiring dengan perkembangan teknologi juga tentunya. Perkembangan sistem informasi sudah mulai diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh masyarak Indonesia seperti memanfaatkannya untuk bisnis. 


Selain itu, dalam sistem informasi tidak hanya diajarkan tentang dunia teknologi informasi saja, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi informasi tersebut ke dalam dunia bisnis. Jurusan sistem informasi adalah jurusan yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang dapat menganalisa kebutuhan dan proses bisnis serta dapat mendesain sistem berdasarkan kebutuhan organisasi.


Perkembangan pesat sistem informasi merupakan bagian kecil yang membuat masyarakat Indonesia mengapresiasi keberadaan jurusan sistem informasi ini. Hal-hal semacam ini sebenarnya sudah menjadi hukum alam bagi orang-orang/negara yang mau berusaha memperbaikinya dan hal itu berbanding lurus dengan keberadaan Indonesia yang merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat informasi global. 


Perestasi-prestasi Indonesia dibidang ilmu pengetahun belakangan ini merupakan tonggak utama respon positif masyarakat kita terhadap jurusan sistem informasi. Dalam bidang ilmu pengetahun Indonesia selalu berbenah diri untuk terus bisa bersejajar dengan negara-negara maju lainnya. 


Masyarkat Indonesia sudah mulai merasakan kemajuan-kemajuan dibidang teknologi informasi telah meningkatkan efisiensi ekonomi masyakat dan pemerintahan Indonesia, menghilangkan isolasi, mengantarkan Indonesia ke panggung dunia dan mampu bersaing secara global. Indonesia tak lagi dipandang sebelah mata oleh dunia dalam percaturan teknologi informasi secara global. 


Prospek Kerja 
Sistem informasi jurusan baru yang masih berkembang banyak mengundang tanya, lebih prospek kerja setelah lulus kuliah. Ada juga sebagian mahasiswa yang terjebak setelah masuk duduk di bangku kuliah, karena ternyata jurusan sistem informasi itu tidak seperti yang terpikirkan sebelum memutuskan memilih jurusan sistem informasi. 


Kasusu-kasus semacam ini biasanya sebagian besar melanda pelajar yang asal pilih jurusan tanpa mendalami dahulu jurusan tersebut sebelum benar-benar memilihnya. Kasus seperti ini banya terjadi saat tes SNMPTN, sebagian besar para pelajar yang melanjutkan di jurusan sistem informasi awalnya hanya sekedar pilih jurusan tersebut tanpa tahu tentang sistem informasi itu sendiri. 


Ada juga yang menempatkan jurusan sistem informasi sebagai pilihan kedua saat seleksi SNMPTN. Karena lulus di pilihan kedua maka terpaksa harus menempuh kuliah di jurusan sistem informasi yang tidak tahu sebelumnya seperti apa bentuk dan konsep pendidikan dalam jurusan sistem informasi tersebut. 


Tapi mahasiswa yang sudah terlajur maupun yang benar-benar niat masuk sistem informasi jangan khawatir kalu masalah prospek kerja setelah kalian lulus kelak. Jurusan Sistem informasi memiliki prospek yang lebih cerah dibandingkan dengan jurusan-jurusan komputer lainya. Kini hampir setiap perusahan-perusahan membutuhakan suatu sistem informasi untuk mengatur kegiatan bisnis mereka agar dapat bersaing di pangsa bisnis global. Untuk lebih pahamnya kita dapat analogikan sistem informasi dengan jurusan-jurusan komputer lainnya sebagai sebuah komponen teknologi komputer. 


Tidak seperti tekinik informatika dan jurusan-jurusan komputer lainnya ibarat sebuah hardware, software, data, dan jaringan. Maka sistem informasi adalah brainwarenya, sistem infomasi merupakan pengendali dari semua komponen-komponen tersebut yang membentuk suatu sistem dimana berfungsi untuk memasukan, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi untuk menghasilkan suatu pendukung keputusan. 


Jadi, Sistem Informasi menghasilkan manajer–manajer di bidang Teknologi Informasi (TI/IT) yang bertugas untuk mengkoordinasikan suatu sistem di perusahan. Namun, tidak hanya sekedar mencetak manajer–manajer perusahaan, sistem informasi sangatlah luas dalam bursa persaingan kerja di bidang teknologi–teknologi komputer lainnya. 


Sediki tambahan, prospek kerja yang paling dominan di jurusan sistem informasi ini berada di dunia pemrograman dan dunia bisnis-manajemen sekaligus. Para sarjana sistem informasi akan banyak bergelut dengan perusahaan-perusahaan besar berskala nasional bahkan internasionl. Apalagi saat ini lowongan untuk untuk programmer begitu lebar dengan kompetitor yang lumayan sedikit. 


Belum lagi lowongan di bidang manajemen dan bisnis dan kebutuhan Sistem Analis di perusahaan-perusahaan besar. Sarjana sistem informasi mempunyai jaringan luas mengingat kebutuhan kebutuhan Indonesia dan negara lain untuk sarjana sistem informasi masih sangat tinggi dan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. 


Akhir kata, buat teman-teman di sistem informasi maupun yang hendak melanjutkan pendidikan tingginya dibidang komputer, jangan ragu untuk bergabung di keluarga besar sistem informasi. Jadikan diri anda salah satu dari orang-orang yang menggerakkan Indonesia untuk lebih maju di bidang teknologi informasi, sehingga mampu bersaing dengan negara-negara maju yang telah lama meninggalkan kita. Semoga...!!! 




Source: http://semacam-catatan.blogspot.com/2011/08/sistem-adalah-kumpulan-elemen-yang.html

16 November 2011

Perbedaan Jurusan TEKNIK INFORMATIKA dengan SISTEM INFORMASI (Teknik Informatika VS Sistem Informasi)

Banyak orang bingung membedakan masing-masing ilmu komputer. Apalagi dalam memilih jurusan yang terkait dengan teknologi informasi pada saat akan kuliah. Bagi orang awam setiap rumpun ilmu tersebut terkesan sama, padahal rumpun ilmu tersebut sangat berbeda cakupan pembahasannya. Apakah bedanya antara jurusan Teknik Informatik dengan Sistem Informasi.


perbedaan jurusan teknik informatika dan sistem informasi mungkin mirip dengan perbedaan jurusan kedokteran dan kesehatan masyarakat. yang satu lebih bersifat teknis, satunya lebih bersifat manajerial. Konon dokter bertugas mengobati orang sakit, sarjana kesehatan masyarakat bertugas mengelola rumah sakit (menjadi kepala rumah sakit, puskesmas, dengan kata lain: menjadi bosnya dokter).



Terkadang ada pertanyaan seperti ini bagi orang-orang yang baru mengenal komputer dan mau mengambil jurusan kuliah tentang teknologi informasi

Apakah Sistem Informasi dan Teknik Informatika itu sama?


Jelas berbeda. Mungkin beberapa dari kita beranggapan bahwa jurusan Sistem Informasi tidak berbeda jauh dengan jurusan lain seperti Teknik Informatika. Padahal memang sangat jauh berbeda. Mungkin dengan sedikit penjabaran, kita bisa tahu apa bedanya Jurusan Sistem Informasi dengan jurusan lain.


Di Indonesia sendiri hanya ada tiga jurusan saja yang mempelajari kurikulum tentang komputer, yaitu :


1. Computer Science untuk jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer.


2. Computer Engineering untuk jurusan Sistem Komputer atau Teknik Komputer


3. Information System untuk Jurusan Sistem Informasi atau Manajemen Informatika


Terkadang banyak orang yang bingung membedakan jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi dan banyak juga orang–orang yang beranggapan bahwa kedua jurusan ini sama. Padahal jelas-jelas kedua jurusan ini sangat berbeda.


Penjabarannya sebagai berikut:


Information Systems (Sistem Informasi)


Jurusan ini mempelajari tentang bagaimana membangun dan menerapkan teknologi informasi dengan proses bisnis yang ada saat ini, sehingga suatu bisnis akan dapat dengan efektif mencapai tujuannya dengan menerapkan IT dalam bisnis.


Computer Science (Teknik Informatika)


Jurusan ini mempelajari tentang bagaimana mengembangkan computer vision, robotica, intelligence system, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer di masa yang akan datang.

TEKNIK INFORMATIKASISTEM INFORMASI
menekankan kemampuan dalam merancang dan mengembangkan ragam algoritma komputasimenekankan kemampuan dalam merancang,
mengembangkan, dan menerapkan sistem informasi organisasi
Variasi Nama Jurusan/ProdiTeknik Informatika, Ilmu Komputer, Ilmu Komputasi, Informatika, Ilmu Informatika, Matematika Komputasi, dan lain sebagainyaSistem Informasi, Manajemen Informatika, Sistem Informasi Manajemen, Manajemen Sistem Informasi, Manajemen Informasi, dan lain sebagainya.
KurikulumKurikulumnya akan sangat kental dengan ilmu pengetahuan terkait dengan logika matematika, komputasi, dan algoritma – yang dalam model terapannya dinyatakan dalam pengembangan program komputer.Kurikulum harus ditekankan pada bagaimana memastikan agar teknologi dan sistem informasi yang dimiliki selaras dengan strategi bisnis perusahaan, agar dapat tercipta keunggulan kompetitif dalam bersaing (the value of information technology to the business).
Cakupan Ilmu-Spektrumnya sangat beragam dari yang sangat teoritis dan algoritmis, hingga yang bersifat sangat terapan seperti pengembangan robotika dan sistem cerdas.
-Terbagi menjadi tiga bagian utama yang fokus pada teori maupun algoritma yang dipergunakan:
a. dalam proses perancangan dan implementasi perangkat lunak.
b. dalam proses dan perancangan sistem perangkat keras serta komponennya.
c. sebagai model matematis dalam menyelesaikan permasalahan tertentu.
-Fokus pada teknik mengintegrasikan solusi teknologi informasi dengan proses bisnis agar kebutuhan organisasi akan informasi dapat terpenuhi
-Menekankan pada “informasi” sebagai sebuah sumber daya penting dalam berproduksi, terutama dalam kaitannya kebutuhan korporasi dalam pencapaian visi dan misi yang dicanangkan.
-Mempelajari aspek penting bagaimana “informasi” diciptakan, diproses, dan didistribusikan ke seluruh pemangku kepentingan dalam institusi.


Jelas kedua jurusan ini sangat berbeda dimana SI mempelajari tentang management IT dan TC mempelajari tentang pengembangan komputer. Tapi yang jelas setiap jurusan memiliki batasan ruang keahlian.


Dengan ini setidaknya ada gambaran sedikit bagi orang-orang terutama para calon mahasiswa baru, yang akan mengambil jurusan kuliah mengenai teknologi informasi. Semoga dapat memberikan pencerahan. (dikutip dari berbagai sumber)














source : http://skullsmokers.wordpress.com/2010/07/31/perbedaan-jurusan-teknik-informatika-dengan-sistem-informasi-teknik-informatika-vs-sistem-informasi/

10 November 2011

Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS)

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).

Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:

1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.

2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).

3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi

4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).

Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah:

1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi

2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.

3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data

4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial

5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya

6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif

7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik

8. semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script.

9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain

10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.


Source : http://mbojo.wordpress.com/2007/04/08/sistem-informasi-geografi-sig/