25 Desember 2011

Perkembangan Sistem Informasi Eksekutif dan Penerapannya di Indonesia

Teknologi informasi di Indonesia mulai dikenal pada era tahun 90-an. Disaat itu hampir semua pekerjaan sudah tidak lagi dilakukan dengan cara manual, tapi sudah di kerjakan oleh mesin, pabrik-pabrik sudah mengurangi angka pekerja dengan mengotomasi pekerjaan dengan mesin. Popularitas mesin ketik juga mulai hilang seiring muncul suatu alat elektronik yang bernama PC (Personal Komputer), alat ini mampu mengoptimalkan pekerjaan yang berhubungan dengan tulis menulis, seperti membuat surat, membuat laporan keuangan dan lain-lain.

Pada era 90-an para pekerja teknologi informasi (ahli perangkat lunak) mengenal suatu sistem informasi yaitu Sistem Informasi Eksekutif, sistem ini diperuntukkan bagi kalangan atas dalam perusahaan(Direktur,CEO, manajer senior,dll). Sistem Informasi Eksekutif sangat membantu sekali bagi para petinggi perusahaan, petinggi perusahaan diberikan kemudahan dengan langsung bisa mengontrol langsung keadaan bisnis yang sedang dijalani.

Sistem Informasi Eksekutif menjadi sangat berguna sekali karena memudahkan para petinggi melihat perkembangan perusahaannya secara real time, selain itu SIE juga memberikan fasilitas Drill Down, yaitu memberikan suatu informasi yang semakin detail (Model Kerucut). Jadi petinggi tidak akan bingung mencari apa yang membuat bisnisnya tambah sukses dan apa bisnisnya mengalami penurunan. Kita tahu sendiri, para petinggi rata-rata orang yang sudah tua, banyak uang dan pengennya seenaknya sendiri. Dia ingin melihat perkembangan bisnis dengan cara yang mudah,tidak membingungkan, tidak melalui proses yang panjang. Alasan inilah yang memicu munculnya Sistem Informasi Eksekutif. Ini juga menjadi lahan yang subur bagi para ahli perangkat lunak untuk membuat sistem informasi eksekutif yang pastinya perangkat lunak yang dihasilkan akan mendatangkan banyak uang.

Di era sekarang tahun 2000-an perkembangan teknologi tidak mampu diprediksi seberapa pesatnya. Buktinya adalah munculnya HP yang berkamera, MP3, touch screen, komputer mini, laptop, hingga Sistem Operasi Android yang kini sedang populer sekali.

Sistem Informasi Eksekutif di Indonesia juga tidak mau ketinggalan, sekarang sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan sistem ini. Mereke percaya, dengan sistem ini perusahaannya akan semakin maju dengan pesat karena ada suatu sistem yang mampu memberikan informasi yang tepat, cepat, akurat, dan juga para petinggi gampang untuk menganalisa dan mengambil keputusan untuk kemajuan perusahaannya. Contohnya adalah perusahaan Bank Mandiri, Museum House of Sampoerna dan masih banyak lagi.



Semua yang ada pasti punya keunggulan dan kelemahan, begitu juga dengan Sistem Informasi Eksekutif. Sistem ini tidak luput dengan kekurangan, contohnya
  • Fungsinya sangat terbatas, tidak mampu melakukan perhitungan secara kompleks.
  • Perusahaan akan berfikir dua kali untuk membuat suatu Sistem Informasi Eksekutif, mengingat biaya pembuatan Sistem Informasi Eksekutif sangatlah mahal. 
  • Banyak orang yang salah persepsi mengenai cara kerja EIS itu sendiri yang dianggap sebagai suatu sistem yang terpisah dari modul-modul teknologi informasi lain dalam perusahaan. Sebenarnya SIE hanya melakukan peringkasan data dari sistem basis data yang telah ada. Jika data pada database utama tidak reliable atau memiliki struktur yang buruk, maka informasi yang dihasilkan oleh sistem EIS pun tidak memiliki kualitas yang baik. 
  • Tidak adanya prosedur yang baik untuk menjaga agar data yang ada selalu up-to-data. Seringkali para eksekutif mengeluh bahwa laporan EIS yang diterima sudah usang, atau tidak lagi sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Jika modul EIS yang dimiliki terintegrasi dengan sistem basis data, maka yang perlu dipelihara adalah mekanisme keteraturan dalam melakukan update data dari ke hari; sedangkan jika sistem EIS yang dimiliki tidak terintegrasi dengan sistem basis datanya, maka mekanisme yang harus dijaga adalah keteraturan melakukan interfacing antara sistem basis data dengan modul EIS yang ada, baik secara manual maupun dibantu dengan program komputer. 
  • karena modul EIS yang ada terlampau sederhana (tidak banyak memiliki fasilitas-fasilitas yang dapat memberikan advanced features) sehingga sulit mengakomodasikan keperluan masing-masing eksekutif yang terkadang berbeda satu sama lain (unik) dan berubah-ubah dalam tempo yang sangat cepat.
Penerapan Sistem Informasi Eksekutif di Indonesia

Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan Sistem Informasi Eksekutif, contohnya ada dibawah ini

Bank Mandiri
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri tersebut adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia.

Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri \ melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).

Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger.

Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.

MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.

Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branch- centric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu database yang dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan customer view dan segmentasi nasabah yang diperlukan.

Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan bank Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti core banking sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat mendukung bisnis dan visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.

Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif utama yaitu:
  • Memperkaya dan memperbarui delivery channel.
  • Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
  • Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.
  • Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.
didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan 128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pengelolaan data, yaitu:
  • Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis yang cepat.
  • Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.
  • Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat mandatory dan default value.
  • Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).
  • Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang hilang atau berubah).
  • Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari misinterpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat “agile & adaptive” dan comply dengan Basel II.

Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal.

Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada database maupun program, termasuk simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan.

Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan marketing product.

Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation).

Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim, dengan teknologi yang digunakan adalah :


  • DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS
  • IBM DataStage sebagai Engine ETL
  • OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle
  • Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi

Museum House of Sampoerna
Museum House of Sampoerna terletak di Jl. Taman Sampoerna 6, Pabean Cantikan, Surabaya. Didalam museum tersebut ada banyak sekali tempat-tempat seperti warung tempo dulu yang konon dahulu menjadi tempat penjualan roko Sampoerna, ada juga mesin pengolah tembakau, dan yang sangat memukau adalah monitor Touch Screen(layar sentuh), ini diperuntukkan bagi pengunjung yang tahu secara detail tentang sejarah Sampoerna, dengan menyentuh layar kita sudah bisa menikmati cerita tentang sejarah berdirinya Sampoerna. Monitor touch screen ini adalah salah satu contoh penerapan Sistem Informasi Eksekutif dengan Zero Tutorial(tanpa tutorial), jadi seseorang tidak perlu belajar mengoperasikan monitor tersebut.


 Source: http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-dan-penerapannya-di-indonesia/

Penerapan Sistem Informasi Akutansi

Bagaimana perusahaan merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengontrol semua kegiatannya, bagaimana mensuplai informasi kepada banyak orang dalam perusahaan, disinilah letak pentingnya peranan sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi melayani dua tipe pemakai yaitu dari pihak luar perusahaan(eksternal) dan dari pihak dalam perusahaan (internal). Pihak – pihak ekternal antara lain pelanggan, supplier, pemegang saham, pegawai, lembaga keuangan, pemerintah, sedangkan pihak internal perusahaan antara lain manajemen, purchasing, dan inventary control management, production management, personal management, finansial management.

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
  • Sistem yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi, perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya kepada pelanggan.
  • Dalam sistem informasi pembayaran (kepada pemasok) maka data input adalah semua tagihan dari pemasok diproses dengan cara tertentu sehingga memberikan informasi berupa tanggal jatuh tempo, besarnya pembayaran, cara pembayaran dll. Sehingga manajemen mampu memutuskan kebijakan pembayaran yang tepat.
  • Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut.
  • Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.

Peranan sistem informasi akuntansi :

1. Memperbaiki kualitas & mengurangi biaya dalam menghasilkan barang/jasa

2. Memperbaiki efisiensi

3. Memperbaiki pengambilan keputusan

4. Menciptakan keunggulan kompetititif


Source: http://pandusamamaya.wordpress.com/2011/12/09/penerapan-sistem-informasi-akuntansi/

12 Desember 2011

Pengaturan biaya operasional Sistem Informasi di perusahaan

Akses internet sudah menjadi tulang punggung sistem informasi di banyak perusahaan. Gangguan pada akses internet akan mengganggu kelancaran bisnis perusahaan.
Tapi apakah biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk sistem informasi ini sudah cukup efisien dan efektif dalam menunjang produktivitas serta kinerja perusahaan ?

Dari hasil survey terhadap pemakaian bandwith internet di perusahaan-perusahaan, ditemukan bahwa 53% bandwidth internet dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan rekreasional karyawan. Hanya 29% yang benar-benar dipergunakan secara produktif dan sisanya dipakai oleh sistem aplikasi di perusahaan tersebut. Jika demikian tidak lah mengherankan apabila kemudian banyak perusahaan yang mengeluhkan biaya bandwith internet yang sangat tinggi tanpa mendapatkan tingkat produktivitas kerja yang sepadan. Penambahan bandwith bukanlah solusi yang tepat, bahkan akan menjadi pemborosan, karena permasalahan utamanya terletak pada tidak terkontrolnya pemakaian bandwith internet di dalam perusahaan itu sendiri.

Jaminan ketersediaan akses internet yang berkualitas hanya bisa terwujud apabila dilakukan pengaturan distribusi bandwidth secara tepat. Tanpa pengaturan bandwidth yang benar, beberapa terminal akan menghabiskan pemakaian bandwidth yang tersedia. Akibatnya terminal-terminal lainnya akan merasakan akses internet mereka sangat lambat. Sistem aplikasi bisnis perusahaan pun akan ikut terpengaruh kinerjanya. Gambar dibawah ini adalah ilustrasi keadaan dimana bandwidth untuk program aplikasi bisnis terdesak oleh pemakaian bandwidth dari terminal-terminal lainnya, akibatnya program-program aplikasi bisnis menjadi tidak lancar dan lambat.



Diperlukan suatu solusi yang dapat membuat kualitas akses internet di dalam perusahaan selalu teratur dan terkontrol sehingga tidak ada satupun terminal dan aplikasi-aplikasi di dalam perusahaan yang pemakaian bandwidthnya melebihi jatah akses yang sudah ditentukan, seperti gambar ini:



Dimana setiap terminal dan aplikasi bisnis berjalan teratur sesuai dengan besar bandwidth yang disediakan untuk masing-masing peruntukan.

Sebuah solusi seperti Cyber Cost Cutter® (CC-Cutter) dilengkapi dengan fitur pengaturan parameter yang fleksibel, seperti prioritas akses, batas minimum maksimum bandwidth yang memberikan jaminan Quality of Service (QoS) optimum.
Memberikan prioritas akses bandwidth pada aplikasi-aplikasi kritis sesuai besaran yang diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya.
Mendistribusikan bandwith secara proposional kepada setiap terminal di dalam jaringan sesuai tingkat kebutuhannya masing-masing. Tidak akan ada lagi permintaan upgrade bandwith tanpa alokasi yang tidak jelas.
Menyediakan sistem pengaturan bandwidth terpusat untuk perusahaan-perusahaan dengan banyak cabang yang terhubung secara online. Menghindarkan kemacetan aliran informasi antara pusat dengan cabang maupun antara cabang dengan cabang.

Tanpa adanya bandwidth management seperti halnya CC-Cutter®, pihak manajemen perusahaan bisa mendapat masukan yang salah mengenai kualitas akses internet di perusahaannya.

Ada dua pertanyaan mendasar yang berkaitan dengan penghematan biaya bandwidth; apakah besar bandwidth yang dipakai sekarang itu perlu ditambah atau justru sebenarnya berlebih ?

Untuk perusahaan dengan bandwidth yang sudah proposional dengan jumlah dan pemakaian terminalnya, penambahan bandwidth lagi akan merupakan pemborosan.

Dengan menggunakan bandwidth management seperti CC-Cutter®, maka perusahaan akan dengan mudah memonitor apakah pemakaian bandwidth sudah cukup, masih kurang atau bahkan berlebih. Pengambilan keputusan dari hasil evaluasi monitoring bandwidth dapat dilakukan tanpa harus mengorbankan produktivitas perusahaan. Selain itu, masing-masing divisi maupun unit kerja dapat mengalokasikan budget untuk keperluan internetnya dengan lebih terukur. Bagian keuangan juga tidak lagi menceramahi bagian IT dengan segala teori saving cost-nya. Tugas administrator jaringan di perusahaan menjadi lebih ringan. Tidak lagi diperlukan perhatian khusus untuk pemeliharaan dan monitoring harian akses internet serta distribusi bandwidth untuk aplikasi-aplikasi bisnis.


Source: http://thezoostation.wordpress.com/2006/08/15/pengaturan-biaya-operasional-sistem-informasi-di-perusahaan/

10 Desember 2011

Sistem Informasi, Benarkah Jurusan Yang Tepat ?

Bagi pelajar SMA yang baru lulus, pasti banyak yang kemudian dibingungkan dengan mau kemana melanjutkan kuliah. Mungkin bagi yang sudah diterima lewat jalur PMDK ataupun lebih memilih untuk langsung kerja saja tentulah tidak mengalami kerepotan. Lain halnya dengan mereka yang lebih memilih untuk ikut ujian semisal SNMPTN. Kebanyakan orangtua pun ikut turut andil dalam menentukan pilihan. Berdasarkan survei yang pernah saya lakukan bersama guru BP SMA saya dulu, kebanyakan dari orangtua lebih mengarahkan anaknya untuk mengambil jurusan yang ‘prospektif’ kedepannya, semisal Kedokteran dan Teknik Informatika. Melihat prosentase yang dipilih pun lebih condong ke jurusan teknik seperti Teknik Informatika.
Melihat kondisi ini, benarkah Teknik Informatika merupakan jurusan terbaik saat ini untuk dipilih oleh para calon mahasiswa? Lalu atas dasar apa pernyataan ini muncul ? Bagaimana dengan jurusan bidang komputer lain? Maksudnya bahwa belajar komputer di kuliah tidak hanya didominasi oleh jurusan informatika. Ada sejumlah jurusan lain yang serumpun dengan informatika seperti Sistem Informasi, Manajemen informatika, Sistem Komputer, Teknik Komputer, dan Ilmu Komputer? Setelah ini kita akan mencoba mengenal lebih dekat masing-masing jurusan.
Untuk Teknik Komputer, sejatinya dia merupakan disiplin khusus yang mengkombinasikan teknik elektro dan ilmu komputer (www.id.wikipedia.com). Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa fokus seorang teknisi dari teknik komputer atau bisa kita sebut teknik sistem komputer adalah pada interaksi antara perangkat lunak, program, dan komponen perangkat keras pendukung.

Kemudian untuk jurusan Sistem Komputer, jurusan ini mempelajari tentang perangkat lunak dan keras yang melakukan tugas-tugas tertentu semisal menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah, dan menyediakan output dalam bentuk informasi.

Untuk Teknik Informatika, sejatinya ada yang berpendapat bahwa dia merupakan ilmu yang TIDAK DIKENAL di dunia pendidikan. Lantas, mengapa bisa booming? Ternyata yang sebenarnya dikenal di dunia pendidikan adalah ‘Informatika’ saja tanpa embel-embel ‘Teknik’. Kata ‘Teknik’ dihilangkan karena Informatika sendiri tidak seratus persen bidang rekayasa. Menurut definisi yang dipakai pendiri jurusan Informatika, Informatika adalah kumpulan disiplin sains dan rekayasa yang mempelajari pengolahan fakta berlambang (data) menjadi informasi dengan menggunakan alat-alat otomatik semisal komputer. Dari sini sudah jelas bahwa Informatika tidak murni teknik tetapi ada kontribusi sains di dalamnya, terutama matematika, sehingga dinamakan Informatika saja.

Kalau kita menelusuri lebih dalam, Informatika mempelajari tentang perangkat (bisa sistem atau alat) yang dapat menghasilkan dan mendistribusikan informasi. Saya akan mencoba menggaris bawahi dua hal dari definisi tersebut. Pertama, informasi, sehingga tidak heran kalau bidang ini diberi nama informatika. Kedua adalah “menghasilkan dan” mendistribusikan”. Kalau bisa kita analogikan, di zaman sekarang ini kata “menghasilkan berarti KOMPUTER, sedangkan “mendistribusikan informasi” maksudnya jaringan atau TELEKOMUNIKASI. Dan memang ternyata hingga sekarang keduanya menjadi subjek yang selalu update karenanya bidang informatika dibutuhkan. Bisa dikatakan, inilah istimewanya bidang informatika.
Selanjutnya adalah jurusan Ilmu komputer. Apa bedanya dengan Informatika? Ternyata kedua prodi tersebut kurang lebih sama saja isinya, hanya beda referensi. Di Amerika tidak dikenal nama Informatika, tetapi computer science, sedangkan di Eropa, khususnya Jerman dan Perancis nama informatika yang justru dipakai (La Informatique). Jadi hanya masalah kiblat mana yang digunakan. Untuk kurikulum kedua jurusan kalau dilihat isinya nyaris sama.

Semisal kita bandingkan kurikulum llmu Komputer UI dengan Informatika ITB dan ITS. Pada tahun-tahun awal berdirinya, kurikulum Ilmu Komputer UI banyak sekali buatan matematikanya. Ini wajar karena jurusan ini dulu berada di FMIPA, selain itu pendekatan computer science di Amerika kental dengan matematika. Tetapi, makin lama kurikulum Ilmu Komputer di UI memasukkan aspek rekayasa seperti software engineering sehingga nyaris tidak ada perbedaan signifikan lagi dengan Informatika di ITB.

ACM (Association of Computing Machinary), komunitas ilmu komputer di Amerika (www.acm.org) mengeluarkan panduan penyusunan kurikulum di bidang computing. Bidang computing meliputi Computer Science, Software Engineering, Information System, dan Information Technology. Computer Scince di Amerika bukan seperti Ilmu Komputer di Indonesia; di Amerika bidang computer scince masih murni, belum tersentuh aspek rekayasa. Lalu dimana kedudukan Informatika? Dengan kata lain, Informatika dimasukkan ke kelompok mana dari keempat bidang computing tadi? Informatika ternyata tidak berada di salah satu kelompok itu, tetapi gabungan Computer Scince dan Software Engineering, yang hanya memberikan porsi sedikit untuk muatan Information System dan Information Technology.
Lantas, bagaimana dengan bidang komputer lain semisal Sistem Informasi? Apakah dia memiliki kelebihan dibanding jurusan Teknik Informatika? Dalam ulasan selanjutnya saya akan lebih membahas tentang Sistem Informasi dan perbandingannya dengan jurusan lain. Sekedar sharing dan memberikan kejelasan tentang jurusan ini.
Sebelumnya, kita kembalikan lagi pada definisi dari Sistem Informasi. Berikut ini beberapa definisi Sistem Informasi dari forum yang ada di internet (www.spmblover.com).

* Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.
* Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
* Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
* Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
* Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)
* Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna.

Dari sini kalau boleh saya katakan, Sistem Informasi (atau ada di beberapa perguruan tinggi yang mengenalnya sebagai jurusan Manajemen Informatika, dsb) lebih mengarah ke penerapan komputer untuk dunia business dan manajemen. Kalau dibandingkan dengan Sistem komputer, dia lebih mengarah ke belajar perangkat keras (hardware) komputer yang menurut saya lebih mirip-mirip ke jurusan elektro digital, sedangkan Sistem Informasi yang kadang-kadang ilmunya mendekati bidang ekonomi. Namun kalau kita menggeluti bidang hardware dan arsitektur komputer, program studi teknik komputer bisa menjadi pilihan. Sebenarnya ada jurusan lain yang juga mengarah ke rumpun komputer seperti Komputer akuntansi, komputer perbankan, dsb. Namun, saya pikir itu versi lain dari jurusan Sistem Informasi yang lebih dikonsentrasikan ke penerapan lebih khusus.
Untuk gambaran tentang bidang sistem informasi, bidang ini menitikberatkan pada pembuatan sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan pengguna sekaligus mampu meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kinerja pengguna pada tingkatan secara individual dan perusahaan pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Sistem informasi yang berbasis komputer mempunyai tugas menggantikan pekerjaan yang bila kita lakukan secara manual akan membutuhkan waktu lama atau justru cenderung mempunyai tingkat kesalahan cukup tinggi. Sistem informasi juga digunakan untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya masih berbasis pena dan kertas agar dapat menghemat tempat penyimpanan apalagi biaya yang akan dikeluarkan, yang biasanya menjadi masalah utama, sehingga menjadi seminim mungkin. Orang yang ahli dalam sistem informasi disebut sistem analisis.

Di setiap jurusan kok ada bidang mata kuliah sistem informasi ya? Kalau gitu, jurusan sistem informasi sempit dunk. Sering muncul pertanyaan ataupun pernyataan seperti itu. Memang, ketika kita membaca silabus mata kuliah jurusan lain, pasti banyak yang memasukan mata pelajaran semisal Sistem Informasi Manajemen, sistem informasi dan teknologi, dan yang se-basic dengannya. Hal itu karena setiap jurusan sangat membutuhkan disiplin ilmu sistem informasi. Untuk lebih memahaminya, kita kembalikan lagi ke paragraf sebelumnya yang memaparkan manfaat Sistem Informasi. Sistem Informasi adalah kunci keberhasilan pencapaian kinerja perusahaan. Sistem Informasi mencakup dan mengintegrasikan seluruh tingkatan organisasi dan fungsi bisnis.
Dalam sebuah organisasi, seorang Sarjana Sistem Informasi mempunyai kemampuan yang tidak banyak dimiliki jurusan lain. Dia mampu mendefinisikan dan menganalisa kebutuhan sistem informasi sebuah organisasi. Dia juga mengembangkan sistem informasi guna memperkaya teori, metode dan paradigma yang telah ada, merencanakan proyek-proyek pengembangan sistem informasi dari sebuah organisasi, memonitor proyek-proyek konstruksi teknologi informasi sebagai komponen utama sistem informasi, mengelola manajemen pemeliharaan sistem informasi (maintenance, supports, dan services) yang telah diimplementasikan dalam sebuah perusahaan atau organisasi, mengembangkan metodologi-metodologi baru yang dapat dipergunakan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan proyek-proyek sistem informasi, seperti information system strategic planning, I/T audit, custom development management, package implementation strategy, information technology infrstructure development, dan lain sebagainya.

Kalau dikatakan output-nya bakal sempit, hal itu justru salah. Sistem Informasi memberikan peluang luas terhadap dunia nyata dan bisnis, prospeknya bagus, perannya sangat strategis dan terus meningkat, pasarnya ada, dari segi keilmuan juga bagus karena menitik beratkan pada aplikasi Teknologi Infomasi untuk membantu masyarakat dan organisasi/perusahaan mencapai sasarannya. Orang-orangnya pun berfikir analitis. Dari situ sangat jelas pentingnya Sistem Informasi. Mungkin ini yang menjadikan ITB mendesak didirikannya prodi ini.
Nah, kalau Perguruan Tinggi sekeren ITS, ITB dan UI saja sudah mengakui pentingnya Sistem Informasi, mengapa kita masih ragu untuk memilih prodi/jurusan ini? Optimis dan yakin, jurusan ini terbaik untuk kita.


Source: http://infokawulamuda.blogspot.com/2011/06/sistem-informasi-benarkah-jurusan-yang.html

Google Persembahkan Programmer Android Native Development Kit

Siapa yang tidak mengenal nama dan sebutan Google. Google sendiri merupakan salah satu perusahaan besar dunia yang saat ini terus melebarkan sayapnya khususnya di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.

Baru-baru ini saja Google telah menciptakan sebuah Native Developmnt Kit (NDK) Untuk Android versi 1.5 yang ada. NDK ini berguna untuk membantu para pengembang yang sedang menulis aplikasi berbasis platform Android. Selain itu, dengan adanya kit ini diharapkan akan dapat memberikan beberapa pengembang jalan yang lain untuk pendekatan tentang bagaimana cara membuat aplikasi yang berbasis Android dan akan mencakup hal-hal seperti kompatibilitas dengan bahasa pemrograman C dan C++.

Menurut informasi yang diperoleh, set tools ini bukanlah diperuntukan untuk semua aplikasi. Tetapi melainkan akan membantu beberapa pengembang membuat sesuatu yang lebih baik tentang penggunaan pemrosesan sinyal dan pengolahan datanya. Dan yang terpenting disini, katanya apapun yang dikembangkan menggunakan NDK 1.5 ini maka akan kompatibel dengan Android 1.5 dan versi-versi berikutnya dari Android.







Source: http://www.beritateknologi.com/google-persembahkan-programmer-android-native-development-kit/

8 Desember 2011

Pengembangan/Penerapan Sistem Informasi di Perusahaan. Contoh: PT Kokoh Inti Arebama

Penerapan sistem informasi terintegrasi di suatu perusahaan tidaklah semudah yang dibayangkan, terlebih di Indonesia dengan tingkat pembajakan software yang begitu tinggi menyebabkan orang memandang software adalah suatu produk yang sangat murah. Oleh karena itu jika suatu perusahaan ingin membuat suatu sistem informasi terintegrasi biasanya mereka akan terkejut dengan harganya yang dianggap terlalu mahal dan segera membatalkan rencana tersebut, walaupun sebenarnya tingkat efisiensi yang akan diperoleh akan jauh lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan sebuah sistem.

Selain itu masih banyak perusahaan-perusahaan, terutama yang belum menerapkan ISO, tidak memiliki bisnis proses yang baku. Masih banyak terjadi, dimana satu karyawan memiliki pekerjaan rangkap di beberapa divisi yang berbeda, terutama pada perusahaan keluarga dimana hampir seluruh keputusan diambil oleh satu orang saja, hal ini menyebabkan sistem informasi tidak bisa diterapkan. Biasanya dalam penerapan suatu sistem informasi, langkah pertama adalah menganalisa ataupun memperbaiki bisnis proses yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan seorang pimpinan perusahaan yang open minded, yang bisa menerima perkembangan teknologi, yang memiliki visi misi perusahaan untuk terus berkembang. Hal inilah yang merupakan modal dasar dalam penerapan sistem informasi, tanpa adanya hal tersebut, hasil terbaik tidak akan bisa didapat walaupun banyak biaya yang sudah dikeluarkan dan banyak hal yang sudah dikorbankan.

Faktor dominan lain yang menjadi penghalang adalah user, para karyawan, terutama generasi tua yang sudah terbiasa melakukan pekerjaan secara manual secara bertahun-tahun. Mereka sangat sulit menerima sistem baru yang akan diterapkan. Terlebih banyak diantara mereka yang “gaptek” dimana hampir tidak pernah bersentuhan dengan komputer. Hal ini akan menyebabkan ketakutan pada diri mereka jika sistem informasi diterapkan, mereka tidak dapat berbuat apa-apa dan menjadi tersingkir. Peran user terbesar adalah ketika sistem informasi selesai dibuat dan akan disosialiasikan. Kebanyakan perusahaan hanya memikirkan biaya pembuatan sistem informasi saja, padahal biaya untuk sosialisasi sistem biasa jauh lebih besar daripada biaya pembuatannya. Mayoritas user pada saat sosialisasi akan mencoba menghindar dan menolak dengan berbagai alasan seperti sibuk, tidak mengerti, nanti saja dll. Oleh karena itu diperlukan tindakan tegas dan teladan dari segenap direksi dan pimpinan manajerial untuk menerapkan sistem informasi secara menyeluruh, bahkan banyak perusahaan yang menerapkan ”jika tidak mau menggunakan sistem baru, silahkan mengundurkan diri”. Dengan adanya dorongan seperti ini maka mau tidak mau user akan menggunakan sistem informasi tersebut dan sistem informasi akan menjadi berguna bagi perusahaan, karena sebaik-baiknya suatu sistem informasi, jika tidak dipakai akan sia-sia belaka.
Contoh:

Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama mengganti sistem TI inti buatan sendiri dengan aplikasi dari vendor besar. Awalnya sistem yang dibangun sendiri merupakan sistem yang sederhana dan hubungan antar cabangnya belum tersambung secara online. Tetapi seiring dengan kebutuhan yang semakin besar, maka mereka memutuskan untuk mencari suatu sistem yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Setelah melakukan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis, dan mengundang vendor solusi IT (SAP, Oracle dan Microsoft), akhirnya diputuskan untuk menggunakan solusi dari Microsoft. Karena solusi dari Microsoft ini dinilai cukup sesuai dengan kebutuhan dan sistem ini user-friendly.

Implementasi sistem ERP ini mempunyai sasaran yaitu pengintegrasian antara sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada masalah dari para karyawan karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan antara lain dengan pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end-user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.

Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini, kantor pusat dapat memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga pemberian kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat dipantau secara langsung dari layar komputer.

Adapun rencana ke depannya dari PT Kokoh Inti Arebama ini adalah untuk Go Public. Untuk mendukung rencana tersebut, mereka terus melakukan pembenahan infrastruktunya seperti implementasi aplikasi bergerak lewat PDA, menggunakan aplikasi Sales Force Automation, pemanfaatan sistem Business Inteligence oleh manajemen untuk kebutuhan tren analisis dan pengambilan keputusan, penggunaan teknologi RFID di gudang untuk mempermudah administrasi di sistem, dan integrasi B2B dengan rekan kerjanya dan pelanggannya dengan penggunaan jaringan Internet untuk pemesanan barang. (SWA No. 26/XXIII/ 6-18 DESEMBER 2007)



Source : http://martinhaendranata.blogspot.com/2008/01/pengembanganpenerapan-sistem-informasi.html

2 Desember 2011

Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Dalam Organisasi Bisnis

Teknologi sistem informasi banyak dimanfaatkan bagi pengguna yang sangat berpengaruh terhadap jalannya suatu organisasi atau dalam perusahaan. Teknologi sistem informasi dalam organisasi bisnis menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran penyediaan informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan bagi sistem informasi itu sendiri yang tercermin dari kepuasan user sebagai pengguna sistem informasi tersebut. Sistem informasi tidak hanya sebagai alat pengolahan data melainkan digunakan untuk mengetahui lebih cepat timbulnya permasalahan dalam organisasi.

Sistem informasi adalah salah satu cara agar organisasi bisnis dapat memberikan keunggulan kompetitif. Teknologi informasi merupakan sumber daya keempat setelah sumber daya manusia, sumber daya uang, sumber daya mesin yang digunakan untuk membentuk dan mengoperasikan perusahaan. Teknologi informasi dalam organisasi akan membantu penyediaan informasi dalam pengambilan keputusan seorang manajer dalam suatu perusahaan dengan cepat. Sistem informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja individual dalam organisasi bisnis yang pastinya juga akan meningkatkan kerja organisasi. Teknologi sistem informasi saat ini memainkan peranan penting dalam mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen dalam pengevaluasian. Dimana evaluasi tersebut berguna dalam membantu tercapainya keberhasilan atas pengembangan sistem informasi.

Keberhasilan suatu sistem informasi tergantung pada kemudahan dan pemanfaatan pemakai sistem terhadap teknologi yang ada dalam sistem karena teknologi akan membantu individu dalam menyelesaikan tugasnya. Suatu hal yang amat penting diperhatikan oleh perilaku bisnis dalam merapkan teknologi informasi adalah sejauh mana keberhsilan sistem tersebut membawa dampak positif dalam peningkatan kinerja baik individual maupun organisasi secara keseluruhan.

Penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi perusahaan atau organisasi harus dipertimbangkan dari sisi efisiensi dan keefektifan serta pemanfaatan dari pemakaian teknologi informasi tersebut. Untuk mengukur seberapa besar manfaat atau pengaruh teknoligi sistem informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi diperlukan suatu evaluasi untuk memberikan gambaran keberhasilan sistem itu sendiri. Evaluasi yang dilakukan terhadap teknologi sistem informasi bermula dari pemakai. Karena pemakai dapat berasumsi mengenai teknologi sistem informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan kebutuhannya.

Teknologi informasi telah membawa perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Penggunaan teknologi dalam organisasi akan mendukung kegiatan untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan hubungan terhadap konsumen atau pelanggan, serta mengembangkan aplikasi strategi baru. Tidak jarang ditemukan teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai sistem sehingga penerapan sistem informasi kurnag memberikan manfaat dalam peningkatan kinerja individual. Jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai untuk memanfaatkan teknologi sistem informasi. Oleh sebab itu, evaluasi pemakai digunakan sebagai tolak ukur untuk keberhasilan penggunaan dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan kecocokan tugas dan teknologi. Sehingga dengan evaluasi pemakai mempunyai hubungan yang positif signifikan terhadap peningkatan kinerja suatu organisasi bisnis.

29 November 2011

Sekilas Mengenai Testing Dan Implementasi Sistem Informasi

Definisi Testing

· Menurut Hetzel 1973: proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.

· Menurut Myers 1979: proses eksekusi program atau sistem secara intens untuk menemukan error.

· Menurut Hetzel 1983 (Revisi): tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.

· Menurut Standar ANSI/IEEE 1059: proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan ( defects / errors / bugs ) dan mengevaluasi fitur- fitur dari entitassoftware.




Definisi Testing Software

· Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan, untuk verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan, validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna yg sebenarnya.

· Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. ( Are we building the system right?)

· Validasi melihat kebenaran system, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh pengguna.( Are we building the right system?)

· Deteksi error: Testing seharusnya berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada.



Strategi Testing


- Strategi testing software mengintegrasikan metode - metode disain test cases software ke dalam suatu rangkaian tahapan yang terencana dengan baik sehingga pengembangan software dapat berhasil.

- Strategi menyediakan peta yang menjelaskan tahap - tahap yang harus dilakukan sebagai bagian dari testing, dan membutuhkan usaha, waktu, dan sumber daya bilamana tahap - tahap ini direncanakan dan dilaksanakan
- Strategi testing harus menjadi satu kesatuan dengan perencanaan tes, disain test case , ekesekusi tes, dan pengumpulan serta evaluasi datahasil testing.
- Strategi testing software harus cukup fleksibel untuk dapat mengakomodasi kustomisasi pendekatan testing. Pada saat yang bersamaan, harus juga cukup konsisten dan tegas agar dapat melakukan perencanaan yang masuk akal dan dapat melakukan manajemen perkembangan kinerja proyek.


Pendekatan Strategi Testing

· Sejumlah strategi testing software diadakan untuk menyediakan kerangka testing bagi pengembang software dengan karekteristik umum sebagai berikut:

1. Testing dimulai dari tingkat komponen terkecil sampai pada integrasi antar komponen pada keseluruhan sistem komputer tercapai.

2. Teknik testing berbeda - beda sesuai dengan waktu penggunaannya.

3. Testing dilakukan oleh pengembang software dan (untuk proyek besar) dilakukan oleh suatu grup tes yang independen.

4. Testing dan debugging adalah aktifitas yang berlainan, tapi debugging harus diakomodasi disetiap strategi testing.



Unit Testing

- Unit testing berfokus pada usaha verifikasi pada unit terkecil dari disain software – komponen atau modul software.
- Penggunaan diskripsi disain tingkat komponen sebagai tuntunan, jalur kendali yang penting dites untuk menemukan errors , terbatas pada modul tersebut.
- Kompleksitas relatif terhadap tes dan errors yang dicakup dibatasi oleh batasan - batasan dari cakupan yang telah ditetapkan pada unit testing .
- Unit testing berorientasi white box , dan tahapan dapat dilakukansecara paralel pada banyak komponen.



Implementasi dari Unit testing

Untuk memastikan kebenaran dari algoritma atau kode yang dibuat diperlukan proses testing dan pada kesempatan ini akan dibahas lebih lanjut implementasi unit testing menggunakan JUnit. JUnit ditulis oleh Erich Gamma dan Kent Beck sebagai sebuah open source. JUnit adalah standard tidak langsung sebagai pustaka pengujian untuk bahasa Bahasa. Dari pustaka ini pula, muncul komunitas-komunitas pengembang yang menurunkan JUnit untuk bahasa pemrograman lain, seperti untuk .NET yang disebut sebagai NUnit (http://www.nunit.org), PHPUnit (http://www.phpunit.de) untuk bahasa PHP dan JSUnit (http://www.jsunit.net) untuk bahasa JavaScript. JUnit merupakan satu framework untuk melakukan testing aplikasi java dan dapat didownload dalam bentuk “jar” di link di bawah ini :

(http://sourceforge.net/project/showfiles.php?group_id=15278&package_id=12472).




Contoh penerapan JUnit

Langkah pertama yang mesti dilakukan adalah dengan mendownload file JUnit pada link yang tertera diatas kemudian extract file JUnit dimanapun terserah anda contoh extract di desktop asalkan jangan extract di direktori Java_Home atau direktori instalasi Java. Langkah berikut set classpath untuk JUnit ini yang dapat anda lakukan pada klik kanan My Computer à advanced à Enviroment Variables kemudian masukan classpathnya disana. Selanjutnya tinggal membuat class untuk testing yang biasaanya memiliki format sebagai berikut :


import junit.framework.TestCase;
public class NamaClass_Test extends TestCase {
public NamaClass_Test(String name) {
super(name);
}
public void testSesuatu() {
// assert disini
}
public void testSesuatuLagi() {
// assert disana
}
public void testSesuatuLainnya() {
// assert dimana-mana
}
}




Buat sebuah class yang akan dipakan untuk unit testing, misalnya simpel1 :
public class simple1 {
private String pesan;
private int angka;
public int getAngka() {
return angka;
}
public void setAngka(int angka) {
this.angka = angka;
}
public void setPesan(String pesan) {
this.pesan = pesan;
}
public String getPesan() {
return pesan;
}
public String tentukanGenapGanjil(int angka){
this.angka = angka;
if(this.angka % 2 == 0){
setPesan("genap");
}else{
setPesan("ganjil");
}
return this.pesan;
}
}




Class ini terdiri dari dua variable pesan dan angka beserta method getter dan setternya ditambah satu method untuk menentukan genap dan ganjil.

Buat class untuk melakukan unit testing dalam hal ini diberi nama testSimpel1 :


import junit.framework.TestCase;
public class testSimple1 extends TestCase {
simple1 sim = new simple1();
public testSimple1(String name) {
super(name);
}
public void testGanjilGenap(){
int ganjil = 1;
assertEquals("test ganjil genap", "ganjil", sim.tentukanGenapGanjil(ganjil));
}
public void testGetAngka(){
sim.setAngka(5);
assertEquals("test get", 5, sim.getAngka());
}
public static void main(String[] args) {
junit.textui.TestRunner.run(testSimple1.class);
}
}




Untuk membuat class unit test, dibuat satu class yang meng inherit class TestCase dari framework JUnit, kemudian class tersebut harus melakukan Overriding dari constructor super classnya.

Pada method testGanjilGenap(), yang dites adalah method tentukanGanjilGenap dari class simple1. Diberikan sebuah integer ganjil 1, di test apakah method tentukanGanjilGenap() mengembalikan nilai yang semestinya (yaitu ganjil). Method yang dipakai adalah assertEquals(). Ada 3 parameter yang dimasukan antara lain :

· Pesan testing

· Nilai yang diharapkan

· Nilai hasil eksekusi

Nilai yang diharapkan akan keluar adalah ganjil, hasil dari eksekusi method sim.tentukanGenapGanjil(ganjil) dimana variable ganjil diberi nilai 1.

Pada method testGetAngka() yang dites adalah getter dari variable angka pada class simple1. Diberikan nilai 5, dicek apakah getter mengeluarkan nilai yang sama dan langkah terakhir adalah membuat main method. Untuk melakukan testing, dipanggil method junit.textui.TestRunner.run(); dengan parameter file class dari testSimple1.

Jika output dari program seperti dibawah ini maka proses testing berhasil dilewati oleh class simple1 dengan sukses karena method yang digunakan pada test case sudah mengembalikan nilan sesuai dengan harapan.




Source : http://juznaida.blogspot.com/2009/01/testing-implementasi-sistem-informasi.html

22 November 2011

Reposisi Jurusan Sistem Informasi

Pas lagi seaching-searching eh tau-tau nemu artikel bagus.. Ya mudah-mudahan sih post ini bermanfaat :D



Ada banyak pendapat tentang jurusan Sistem Informasi. Dari beberapa informasi yang saya peroleh setelah masuk ke bebrapa forum dan salah satunya id.answers.yahoo.com, pendapat korespondensi disana cukup variatif ada yang berpendapat bahwa jurusan Sistem Informasi adalah cabang jurusan dari dari teknik elektro/matematika yang lebih banyak mempelajari masalah software komputer, yang nantinya akan banyak belajar belajar matematika, instrumentasi dan bahasa bahasa pemrograman. 


Ada juga yang berpendapat dalam sistem informasi akan banyak mempelajari logika pemrograman, basis data, dan rekayasa software. Bidang keahlian setelah lulus adalah informatika teori, basis data, grafic dan intelegence, app (application) software.Jika kita amati basis dasar yang dipelajari orang-orang sistem informasi tentunya kita akan mudah membedakan antara jurusan teknik informatika dan jurusan sistem informasi. 


Lebih jelasnya, information systems atau yang lebih dikenal dengan sistem informasi adalah jurusan yang mempelajari tentang bagaimana membangun dan menerapkan teknologi informasi dengan proses bisnis yang ada saat ini, sehingga suatu bisnis akan dapat dengan efektif mencapai tujuannya dengan menerapkan IT dalam bisnis.


Sementara Computer Science (Teknik Informatika) adalah jurusan yang mempelajari tentang bagaimana mengembangkan computer vision, robotica, intelligence system, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer di masa yang akan datang.[3] 


Pada intinya sistem informasi itu tidak lepas dari input-proses-output, data yang diproses oleh sistem sehingga menghasilkan suatu output (informasi) yang dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi tersebut adalah data yang dapat berbentuk huruf, simbol, alfabet dan lain sebagainya. 


Apresiasi Masyarakat 
Minat masyarakat terhadap jurusan sistem informasi tiap tahun semakin meningkat. Minat masyarakat ini ternyata direspon positif oleh pihak stakeholder universitas-universitas di negeri ini dengan membuka jurusan sistem informasi di universitasnya. Masyarakat sudah mulai menyadari bahwa abad ini adalah era informasi, dimana berbagai aspek perpenting dalam kehidupan ini sangat bergantung terhadap keberadaan teknologi infomasi. 


Masyarakat Indonesia terus berbanah diri untuk menuju masyarakat digital, masyarakat kita juga sudah mulai update secara berkala informas-informasi global yang lagi hangat-hangatnya di suatu negara, lebih-lebih negara maju seperti Amerika, Jepang dan semacamnya. 


Maka tak heran jika perkembangan sistem informasi pun dari tahun ke tahun berkembang semakin cepat seiring dengan perkembangan teknologi juga tentunya. Perkembangan sistem informasi sudah mulai diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh masyarak Indonesia seperti memanfaatkannya untuk bisnis. 


Selain itu, dalam sistem informasi tidak hanya diajarkan tentang dunia teknologi informasi saja, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi informasi tersebut ke dalam dunia bisnis. Jurusan sistem informasi adalah jurusan yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang dapat menganalisa kebutuhan dan proses bisnis serta dapat mendesain sistem berdasarkan kebutuhan organisasi.


Perkembangan pesat sistem informasi merupakan bagian kecil yang membuat masyarakat Indonesia mengapresiasi keberadaan jurusan sistem informasi ini. Hal-hal semacam ini sebenarnya sudah menjadi hukum alam bagi orang-orang/negara yang mau berusaha memperbaikinya dan hal itu berbanding lurus dengan keberadaan Indonesia yang merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat informasi global. 


Perestasi-prestasi Indonesia dibidang ilmu pengetahun belakangan ini merupakan tonggak utama respon positif masyarakat kita terhadap jurusan sistem informasi. Dalam bidang ilmu pengetahun Indonesia selalu berbenah diri untuk terus bisa bersejajar dengan negara-negara maju lainnya. 


Masyarkat Indonesia sudah mulai merasakan kemajuan-kemajuan dibidang teknologi informasi telah meningkatkan efisiensi ekonomi masyakat dan pemerintahan Indonesia, menghilangkan isolasi, mengantarkan Indonesia ke panggung dunia dan mampu bersaing secara global. Indonesia tak lagi dipandang sebelah mata oleh dunia dalam percaturan teknologi informasi secara global. 


Prospek Kerja 
Sistem informasi jurusan baru yang masih berkembang banyak mengundang tanya, lebih prospek kerja setelah lulus kuliah. Ada juga sebagian mahasiswa yang terjebak setelah masuk duduk di bangku kuliah, karena ternyata jurusan sistem informasi itu tidak seperti yang terpikirkan sebelum memutuskan memilih jurusan sistem informasi. 


Kasusu-kasus semacam ini biasanya sebagian besar melanda pelajar yang asal pilih jurusan tanpa mendalami dahulu jurusan tersebut sebelum benar-benar memilihnya. Kasus seperti ini banya terjadi saat tes SNMPTN, sebagian besar para pelajar yang melanjutkan di jurusan sistem informasi awalnya hanya sekedar pilih jurusan tersebut tanpa tahu tentang sistem informasi itu sendiri. 


Ada juga yang menempatkan jurusan sistem informasi sebagai pilihan kedua saat seleksi SNMPTN. Karena lulus di pilihan kedua maka terpaksa harus menempuh kuliah di jurusan sistem informasi yang tidak tahu sebelumnya seperti apa bentuk dan konsep pendidikan dalam jurusan sistem informasi tersebut. 


Tapi mahasiswa yang sudah terlajur maupun yang benar-benar niat masuk sistem informasi jangan khawatir kalu masalah prospek kerja setelah kalian lulus kelak. Jurusan Sistem informasi memiliki prospek yang lebih cerah dibandingkan dengan jurusan-jurusan komputer lainya. Kini hampir setiap perusahan-perusahan membutuhakan suatu sistem informasi untuk mengatur kegiatan bisnis mereka agar dapat bersaing di pangsa bisnis global. Untuk lebih pahamnya kita dapat analogikan sistem informasi dengan jurusan-jurusan komputer lainnya sebagai sebuah komponen teknologi komputer. 


Tidak seperti tekinik informatika dan jurusan-jurusan komputer lainnya ibarat sebuah hardware, software, data, dan jaringan. Maka sistem informasi adalah brainwarenya, sistem infomasi merupakan pengendali dari semua komponen-komponen tersebut yang membentuk suatu sistem dimana berfungsi untuk memasukan, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi untuk menghasilkan suatu pendukung keputusan. 


Jadi, Sistem Informasi menghasilkan manajer–manajer di bidang Teknologi Informasi (TI/IT) yang bertugas untuk mengkoordinasikan suatu sistem di perusahan. Namun, tidak hanya sekedar mencetak manajer–manajer perusahaan, sistem informasi sangatlah luas dalam bursa persaingan kerja di bidang teknologi–teknologi komputer lainnya. 


Sediki tambahan, prospek kerja yang paling dominan di jurusan sistem informasi ini berada di dunia pemrograman dan dunia bisnis-manajemen sekaligus. Para sarjana sistem informasi akan banyak bergelut dengan perusahaan-perusahaan besar berskala nasional bahkan internasionl. Apalagi saat ini lowongan untuk untuk programmer begitu lebar dengan kompetitor yang lumayan sedikit. 


Belum lagi lowongan di bidang manajemen dan bisnis dan kebutuhan Sistem Analis di perusahaan-perusahaan besar. Sarjana sistem informasi mempunyai jaringan luas mengingat kebutuhan kebutuhan Indonesia dan negara lain untuk sarjana sistem informasi masih sangat tinggi dan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. 


Akhir kata, buat teman-teman di sistem informasi maupun yang hendak melanjutkan pendidikan tingginya dibidang komputer, jangan ragu untuk bergabung di keluarga besar sistem informasi. Jadikan diri anda salah satu dari orang-orang yang menggerakkan Indonesia untuk lebih maju di bidang teknologi informasi, sehingga mampu bersaing dengan negara-negara maju yang telah lama meninggalkan kita. Semoga...!!! 




Source: http://semacam-catatan.blogspot.com/2011/08/sistem-adalah-kumpulan-elemen-yang.html

16 November 2011

Perbedaan Jurusan TEKNIK INFORMATIKA dengan SISTEM INFORMASI (Teknik Informatika VS Sistem Informasi)

Banyak orang bingung membedakan masing-masing ilmu komputer. Apalagi dalam memilih jurusan yang terkait dengan teknologi informasi pada saat akan kuliah. Bagi orang awam setiap rumpun ilmu tersebut terkesan sama, padahal rumpun ilmu tersebut sangat berbeda cakupan pembahasannya. Apakah bedanya antara jurusan Teknik Informatik dengan Sistem Informasi.


perbedaan jurusan teknik informatika dan sistem informasi mungkin mirip dengan perbedaan jurusan kedokteran dan kesehatan masyarakat. yang satu lebih bersifat teknis, satunya lebih bersifat manajerial. Konon dokter bertugas mengobati orang sakit, sarjana kesehatan masyarakat bertugas mengelola rumah sakit (menjadi kepala rumah sakit, puskesmas, dengan kata lain: menjadi bosnya dokter).



Terkadang ada pertanyaan seperti ini bagi orang-orang yang baru mengenal komputer dan mau mengambil jurusan kuliah tentang teknologi informasi

Apakah Sistem Informasi dan Teknik Informatika itu sama?


Jelas berbeda. Mungkin beberapa dari kita beranggapan bahwa jurusan Sistem Informasi tidak berbeda jauh dengan jurusan lain seperti Teknik Informatika. Padahal memang sangat jauh berbeda. Mungkin dengan sedikit penjabaran, kita bisa tahu apa bedanya Jurusan Sistem Informasi dengan jurusan lain.


Di Indonesia sendiri hanya ada tiga jurusan saja yang mempelajari kurikulum tentang komputer, yaitu :


1. Computer Science untuk jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer.


2. Computer Engineering untuk jurusan Sistem Komputer atau Teknik Komputer


3. Information System untuk Jurusan Sistem Informasi atau Manajemen Informatika


Terkadang banyak orang yang bingung membedakan jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi dan banyak juga orang–orang yang beranggapan bahwa kedua jurusan ini sama. Padahal jelas-jelas kedua jurusan ini sangat berbeda.


Penjabarannya sebagai berikut:


Information Systems (Sistem Informasi)


Jurusan ini mempelajari tentang bagaimana membangun dan menerapkan teknologi informasi dengan proses bisnis yang ada saat ini, sehingga suatu bisnis akan dapat dengan efektif mencapai tujuannya dengan menerapkan IT dalam bisnis.


Computer Science (Teknik Informatika)


Jurusan ini mempelajari tentang bagaimana mengembangkan computer vision, robotica, intelligence system, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer di masa yang akan datang.

TEKNIK INFORMATIKASISTEM INFORMASI
menekankan kemampuan dalam merancang dan mengembangkan ragam algoritma komputasimenekankan kemampuan dalam merancang,
mengembangkan, dan menerapkan sistem informasi organisasi
Variasi Nama Jurusan/ProdiTeknik Informatika, Ilmu Komputer, Ilmu Komputasi, Informatika, Ilmu Informatika, Matematika Komputasi, dan lain sebagainyaSistem Informasi, Manajemen Informatika, Sistem Informasi Manajemen, Manajemen Sistem Informasi, Manajemen Informasi, dan lain sebagainya.
KurikulumKurikulumnya akan sangat kental dengan ilmu pengetahuan terkait dengan logika matematika, komputasi, dan algoritma – yang dalam model terapannya dinyatakan dalam pengembangan program komputer.Kurikulum harus ditekankan pada bagaimana memastikan agar teknologi dan sistem informasi yang dimiliki selaras dengan strategi bisnis perusahaan, agar dapat tercipta keunggulan kompetitif dalam bersaing (the value of information technology to the business).
Cakupan Ilmu-Spektrumnya sangat beragam dari yang sangat teoritis dan algoritmis, hingga yang bersifat sangat terapan seperti pengembangan robotika dan sistem cerdas.
-Terbagi menjadi tiga bagian utama yang fokus pada teori maupun algoritma yang dipergunakan:
a. dalam proses perancangan dan implementasi perangkat lunak.
b. dalam proses dan perancangan sistem perangkat keras serta komponennya.
c. sebagai model matematis dalam menyelesaikan permasalahan tertentu.
-Fokus pada teknik mengintegrasikan solusi teknologi informasi dengan proses bisnis agar kebutuhan organisasi akan informasi dapat terpenuhi
-Menekankan pada “informasi” sebagai sebuah sumber daya penting dalam berproduksi, terutama dalam kaitannya kebutuhan korporasi dalam pencapaian visi dan misi yang dicanangkan.
-Mempelajari aspek penting bagaimana “informasi” diciptakan, diproses, dan didistribusikan ke seluruh pemangku kepentingan dalam institusi.


Jelas kedua jurusan ini sangat berbeda dimana SI mempelajari tentang management IT dan TC mempelajari tentang pengembangan komputer. Tapi yang jelas setiap jurusan memiliki batasan ruang keahlian.


Dengan ini setidaknya ada gambaran sedikit bagi orang-orang terutama para calon mahasiswa baru, yang akan mengambil jurusan kuliah mengenai teknologi informasi. Semoga dapat memberikan pencerahan. (dikutip dari berbagai sumber)














source : http://skullsmokers.wordpress.com/2010/07/31/perbedaan-jurusan-teknik-informatika-dengan-sistem-informasi-teknik-informatika-vs-sistem-informasi/

10 November 2011

Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS)

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).

Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:

1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (database). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.

2. Penyimpanan data dan pemanggilan kembali (data storage dan retrieval) ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas).

3. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi

4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (hard copy), atau dalam cetak lunak (seperti file elektronik).

Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah:

1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi

2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.

3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data

4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial

5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya

6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif

7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik

8. semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script.

9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain

10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.

Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.


Source : http://mbojo.wordpress.com/2007/04/08/sistem-informasi-geografi-sig/

21 Oktober 2011

Belajar Menggesek Biola

Hola, lagi pengen berbagi tentang cara bermain biola nih, semoga bermanfaat :D


Pertama yang harus dilakukan pasti kan kita harus tahu dulu bagian-bagian dari biola



Biola punya 4 senar 

nah, yang berikut ini beberapa contoh kunci nada pada biola dan dimana letak jari kita saat akan memainkan nada itu.



 Fiddle Chords A





Fiddle Chords B




Fiddle Chords C




Fiddle Chords D




Fiddle Chords G







Selamat Mencoba :D

15 Oktober 2011

Gambar-gambar lucu (part 1)

iseng nih, ngga tahu mau ngapain, udah lama juga menelantarkan ini blog,
gpp ya teman-temin share gambar-gambar daripada bengong :D





Coba baca miring.





mau naik lift aja ngitung dulu  :D





cocok buat yang lagi nyari inspirasi TA :D








17 Februari 2011

Fenomena Otak Dalam Hal Membaca

Post pertama nih, semoga nambah pengetahuan deh :D

Baru aja nemu nih artikel yang menarik, ternyata otak kita sangat luar biasa ya..check this out!


Mata hanya butuh dua huruf untuk mengenali satu kata.
Jadi, sebenarnya Anda sama sekali tidak perlu membaca kata perkata. Mata kita bahkan sanggup mengenali satu kata dan memahaminya, hanya dengan mengenali huruf awal dan akhirnya.
Perhatikan contoh berikut ini. Ini saya kutip dari e-book Speed Reading for Beginners.Silahkan mengunduhnya jika Anda belum melakukannya. Gratis.
Bacalah paragraf di bawah ini.

"Kmaemuapn mbecmaa cpeat trkeiat eart dngean kmaemuapn mngelnaei ktaa. Mnuasia mngenelai breabgai ktaa lweat bkuu dan tlisaun ynag dbiacaayn. Ktaa-ktaa tbuesret dsimiapn dlaam mmorei oatk dan aakn dinalkei lbeih cpeat ktikea dtemuikan kmblaei pdaa baahn baacan ynag brau.Libeh habet lgai tnyatera uturan ktaa tdiak tlaleru ptineng aslaakn psoisi hruuf preatma dan trekahir tdiak bruebah. Adna hnaya ckuup mngelnaei hruuf preatma dan trekahir tdai kmeduian dnegan kmemapaun laur baisa aakn mngeanilnya sbegaai sbeauh ktaa spereti ynag Adna bcaa skeranag. Ini mneuurt rsiet ynag prenah dlikaukan Uinvertisas Cmabrigde, Ingrigs."

Anda tidak akan mengalami kesulitan yang berarti ketika Anda membaca teks diatas. Mungkin lebih lambat, tapi Anda bisa membacanya. Intinya, mata Anda hanya perlu membaca huruf di awal dan di akhir sebuah kata agar otak Anda bisa memproses kata tersebut.
Inilah prinsip membaca cepat: Anda mengenali kata demi kata dalam bacaan dengan sangat cepat.
Anda bisa membandingkan teks tadi dengan susunan yang normal berikut ini.
Kemampuan membaca cepat terkait erat dengan kemampuan mengenali kata. Manusia mengenali berbagai kata lewat buku dan tulisan yang dibacanya. Kata-kata tersebut disimpan dalam memori otak dan akan dikenali lebih cepat ketika ditemukan kembali pada bahan bacaan yang baru.
Lebih hebat lagi ternyata urutan kata tidak terlalu penting asalkan posisi huruf pertama dan terakhir tidak berubah. Anda hanya cukup mengenali huruf pertama dan terakhir tadi kemudian dengan kemampuan luar biasa akan mengenalinya sebagai sebuah kata seperti yang Anda baca sekarang. Ini menurut riset yang pernah dilakukan Universitas Cambridge, Inggris.
Itulah prinsip dasar yang membuat Anda akan mampu membaca dengan jauh lebih cepat: Anda mengenali kata dengan sangat cepat sehingga membuat otak Anda bekerja lebih efisien.
Percaya, jika Anda bisa dilatih (atau berlatih) membaca dengan sangat cepat?

Selamat berlatih.

Ini ada juga contoh lain, liat aja gambar di bawah ini